Panjangnya usia kebersamaan sebuah pasangan nyatanya tidak bisa  jadi jaminan kelanggengan. Bagi pasangan dengan komitmen yang meluntur,  tak jarang godaan untuk berselingkuh datang. Dan bukannya menjauhi  masalah dengan membangun komunikasi, beberapa malah terhanyut. Jargon  'selingkuh itu indah' pun kemudian menjadi pembenaran diri.  
Buat kelompok ini, tak sedikit yang bergerilya mencari tambatan  lain melalui dunia maya, seperti media sosial. Berselingkuh melalui  media sosial biasanya terjadi pada usia 30-45 tahun. Di usia ini pelaku  merasa tak punya banyak beban, misalnya karena anak sudah besar, karier  melonjak, serta jaringan pergaulan semakin luas. Alhasil, eksistensi  dirilah yang ditampilkan melalui media sosial," kata psikolog keluarga  Sani B. Hermawan kepada VIVAlife.
Karena soal eksistensi ini, seseorang merasa ingin terlibat dalam  jalinan asmara dengan orang ketiga. Namun, itu bukan satu-satunya  faktor. Ada tiga faktor lain yang memicu perselingkuhan dunia maya.
Rasa ingin tahu
Ini merupakan alasan umum penyebab maraknya perselingkuhan melalui Facebook, Twitter, blog, atau yang lainnya. Sani mengatakan dalam kasus ini seseorang ingin mengeksplorasi area yang belum pernah dijamah sebelumnya.
"Karena rasa ingin tahu yang besar, perselingkuhan di dunia maya  dengan mudah terjadi. Berawal dari keisengan, ketidaksengajaan  berkenalan, dapat mengarah pada lontaran kata mesra, godaan, hingga pada  saling memuji. Namun, umumnya hal ini banyak terjadi pada pertemuan  dengan kawan lama," ungkap Sani.
Krisis percaya diri
Umumnya, mereka yang berusia matang sedang mengalami krisis percaya  diri soal penampilan mereka di depan pasangan. Sementara, kebutuhan  untuk terus diperhatikan tetap ada. 
"Ketika berkomunikasi atau menjalin hubungan melalui media sosial,  pelaku tak bertemu langsung dengan incarannya. Dengan demikian,  seseorang dapat lebih leluasa untuk berkomunikasi," Sani menjelaskan.
Tak harmonis
Hal ini banyak terjadi pada mereka yang telah berumah tangga.  Hilangnya kehangatan dan minimnya komunikasi membuka jalan  perselingkuhan. Mereka berusaha mencari pasangan yang dianggap paling  baik ketika rumah tangga sedang goyah.
Awalnya, mereka memang hanya meluapkan perasaan dengan  menuliskannya melalui media sosial tanpa bermaksud mengumbar isi hati.  Namun, godaan biasanya langsung datang, setelah banyak yang kemudian  mengetahui persoalan Anda dan lalu ingin lebih mengenal Anda secara  pribadi. Nah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar