Pembakaran Polres Suatu Bentuk Motif Dendam

Polres Oku
 Orang sembarangan jelas tidak berani menyerang Polres apalagi hingga membakarnya, bisa jadi ini adalah dilakukan oleh orang yang terlatih dalam militer. Sesama bangsa sendiri saja bertikai bagaimana negara mau berkembang, inilah suatu pernyataan yang menjadi PR untuk pejabat negara. Berita dibawah ini akan menjelaskan buntut pembakaran Polres.

Mabes Polri menyatakan penyerangan Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatra Selatan oleh massa berseragam loreng, Kamis (7/3), merupakan buntut dari penembakan terhadap seorang anggota TNI pada Januari silam.

"Awalnya mereka rencana akan unjuk rasa damai terkait teman mereka yang tertembak," kata Kadiv Humas Polri Ijen Suhardi Alius saat dihubungi metrotvnews,com, Kamis (7/3).

Namun, kata Suhardi, situasi menjadi tidak terkendali. Gedung Mapolres Baturaja dibakar massa.

Suhardi mengaku belum tahu pasti jumlah korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok penyerang berjumlah sekitar 100 orang.


Berseragam loreng, mereka konvoi menggunakan sepeda motor. Data sementara di lokasi, enam anggota polisi terluka, sebagian menderita luka tusuk.

Seperti diketahui, pada 27 Januari 2013, seorang anggota TNI Batalyon Armed 15/76 Tarik Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Pratu Heru Oktavianus, tewas ditembak anggota Polres OKU.
Peristiwa ini menebarkan suhu panas antara Kepolisian dan TNI di wilayah Sumsel.

Pratu Heru Oktavianus tewas setelah berkelahi dengan Brigadir Bintara Wijaya di Desa Sukajadi, OKU. Keduanya sempat adu mulut hingga akhirnya Bintara Wijaya mengeluarkan pistol dan menembak Heru.

Heru tewas dengan luka tembak di punggung kanan dan luka tusuk di sebelah kiri. Keributan dipicu pelanggaran lalu lintas oleh Heru. Kemudian Bintara mengejar, dan terjadilan pertikaian berujung penembakan. Sumber Metrotvnews,com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar