Tiap negara memiliki hantu khas yang sangat berbeda ragamnya tanpa bukti yang bisa diterima akal banyak orang tetap yakin dan percaya. Bisa dipahami  karena keberadaan legenda memedi atau dedemit yang biasanya merupakan kepercayaan  turun temurun tentunya berasal dari latar belakang kultural dan adat  istiadat masing-masing sehingga wujud dan penampilannya pun berbeda.  Indonesia adalah salah satu negara yang kepercayaan akan dunia  supranaturalnya lumayan tinggi, ini bisa dibuktikan dengan keberadaan  dukun yang menjamur di seluruh wilayah nusantara. Berikut Jenis Hantu Paling Terkenal Di Indonesia dan paling banyak ragam jenisnya, tidak jelas darimana asal spesies mereka hingga sangat berbeda-beda.
1. POCONG
Pocong bisa dibilang yang paling ikonik. Hantu khas Indonesia ini  sebenarnya mengikuti budaya muslim, namun penganut agama yang lain pun  mengakuinya sebagai salah satu sosok memedi paling menakutkan yang  menjadi legenda terutama di tanah Jawa dan Sumatra.
Penggambaran sosok memedi satu ini berbeda-beda di satu tempat  dan tempat lain, namun memiliki satu wujud yang umum atau sama yaitu  mayat yang bangkit dari kubur dan masih mengenakan kain pocong yang  terikat. Ada yang bilang pocong memiliki wajah kehijauan dengan mata  kosong, ada yang bilang wajahnya rata dengan lubang mata berongga, ada  juga yang bilang matanya tertutup kapas dan wajahnya putih pucat. Konon  memedi ini muncul karena protes ikatan kain kafannya belum dibuka  sebelum kuburnya ditutup
2. KUNTILANAK
Penggambaran dari sosok kuntilanak (atau  Puntianak/Pontianak) mungkin adalah penggambaran wujud hantu yang paling  umum bahkan di legenda hantu negara lain, yaitu sosok wanita berambut  panjang mengenakan baju panjang putih dengan wajah yang sangat dingin  dan menyeramkan – tambahan dalam cerita rakyat Melayu, sosoknya sering  berubah menjadi makhluk seram penghisap darah.
Konon menurut legenda, kuntilanak senang  sekali tinggal di pohon (dari internet, saya memperoleh info memedi ini  paling suka tinggal di tumbuhan waru yang tumbuh miring – dalam Bahasa  Jawa disebut Waru Doyong) dan punya kebiasaan nongkrong  ongkang-ongkang kaki di atas genteng rumah orang. Menurut kepercayaan  memedi ini akan menggoda atau mengganggu laki-laki yang berjalan malam  sendirian, wanita hamil dan anak-anak. Datangnya si kuntilanak biasanya  disertai dengan semerbak wangi bunga kamboja dan kadang-kadang suara  tawa yang membuat merinding.
3. GENDERUWO
 Genderuwa adalah memedi Jawa yang perwujudannya mirip seperti monyet raksasa. Tubuhnya sangat  besar (jauh lebih besar dari manusia normal bahkan kadang ada yang  sebesar pohon tinggi dan lebih besar dari rumah), berbulu tebal layaknya  monyet dan berkulit hitam kemerahan. Konon ia hobi tinggal di batu  berair, rumah kosong, bangunan tua, pohon yang besar dan teduh (seperti  pohon beringin, melinjo atau pohon besar lain) dan sudut-sudut rumah  yang sepi dan lembab.
Yang menyeramkan dari Genderuwo selain  perwujudannya adalah kemampuannya untuk merubah diri menyamar menjadi  manusia dan sifatnya yang iseng serta cabul. Dalam wujud apapun,  Genderuwo sangat senang menggoda kaum perempuan: mulai dari menepuk,  mencolek, mengelus bahkan konon sampai berhubungan badan berkat  kemampuannya menggendam (hipnotis) dan berubah wujud (biasanya menjadi  pasangan si wanita yang ia incar).
Dalam mitos Jawa, ketika seseorang  tidur dan terbangun dalam mimpi (bangun dalam keadaan sadar namun tak  mampu menggerakkan tubuh) hal ini disebut tindihan, nah konon  si Gendruwo inilah tukang tindihnya. Banyak kasus di Jawa berkaitan  dengan kelahiran anak tanpa ayah dengan wujud menyeramkan yang dikaitkan  dengan Genderuwo, salah satunya adalah kasus Tebo dari Jember yang  tubuhnya sangat besar dan dipenuhi bulu yang heboh sekitar tahun 70an.
4. TUYUL
Tuyul adalah memedi yang diperkerjakan oleh manusia untuk alasan  tertentu (biasanya mencuri uang atau perhiasan dan barang berharga lain  yang dimiliki oleh incaran majikannya yang ingin mencuri kekayaan sang  korban). Konon tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran  atau bayi yang meninggal ketika dilahirkan (bisa juga merupakan janin  berusia tujuh bulan lebih yang akhirnya diaborsi – dia ditangkap pemburu  tuyul saat gentayangan mencari ibunya, dan kemudian dijual kepada orang  yang ingin kaya tanpa usaha). Karena berasal dari bayi, karakter tuyul  bersifat seperti anak-anak yaitu gemar bermain dan sangat sering berulah  iseng. Karena berasal dari bayi pulalah, tuyul lebih memilih majikan  wanita karena memedi ini konon masih menyusui dan si majikan harus rela  menyiapkan makan berlebih bahkan harus bersedia menyusui tiap kali si  tuyul ini lapar dan haus. 
4. SUNDEL BOLONG
Sundel Bolong (Sundal Bolong) adalah  mitos hantu asal Indonesia dengan penggambaran umum sedikit mirip dengan  Kuntilanak yaitu wanita cantik berambut panjang (terkadang amat  panjang) dengan gaun putih panjang menutup seluruh tubuh, bedanya,  bagian punggung Sundel Bolong (yang tertutup rambut panjangnya)  sebenarnya bolong (berlubang) hingga menembus ke bagian dalam tubuh memperlihatkan organ-organ tubuh bagian perutnya yang kadang berdarah-darah.
Penamaan Sundel Bolong berasal dari kata sundal dan bolong,  sundal merujuk ke ‘wanita jalang’ atau ‘pelacur’. Seperti juga  kuntilanak, hantu sundel bolong adalah arwah penasaran dari wanita yang  mati karena diperkosa (dan kemudian melahirkan anak di dalam kubur).  Sundel bolong digambarkan suka menculik bayi yang baru saja dilahirkan,  juga sangat malu dengan lubang di punggungnya dan berusaha untuk  menutupinya.
Nah, itulah dari berbagai spesies hantu yang sangat banyak di indonesia percaya tidak percaya seperti itulah yang banyak beredar di masyarakat. Masih banyak jenis hantu yang lain seperti Leak, Buto, Ulu-Ulu, Wewe, Banaspati, Suster Ngesot, Bocah Bajang, dan masih sangat banyak bila di sebutkan dari tiap daerah akan punya jenis hantu sendiri-sendiri. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar